Bibit merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan budidaya ikan lele. Pasalnya, risiko kerugian yang Anda terima bergantung pada kualitas bibit yang dipilih.
Amati secara detil bagaimana performa ikan lele sebelum Anda memutuskan untuk membelinya.
Saat ini banyak sekali penjual bibit ikan lele. Mulai dari ikan lele lokal, lele dumbo, sangkuriang sampai phyton. Namun, tidak semua bibit yang dijual memiliki kualitas bagus. Cara paling sederhana adalah melihat pergerakan bibit ikan lele.
Kalau gerakannya hanya maju mundur cantik saja, jangan dipilih ya. Sudah pasti bibit ikan lele tersebut kurang baik jika dipelihara. Apalagi kalau kulitnya lecet, lebih baik Anda membelinya untuk dimakan saja daripada dipelihara.
Ada 7 ciri yang Wajib anda tahu. Anda bisa memilih membaca salah satu ciri berikut atau (sebaiknya) membaca semuanya.
1. Bibit Berasal Dari Budidaya Benih Ikan Lele
2. Gerakannya Lincah
3. Fisik Harus Sempurna
4. Ukuran Bibit Harus Seragam
5. Bibit Dalam Kondisi Sehat
6. Perhatikan Riwayat Induknya
7. Punya Sertifikat CPIBs
Bibit Ikan Lele yang Berkualitas
Supaya Anda tidak salah memilih bibit, sebaiknya memperhatikan beberapa kriteria. Kriteria tersebut diantaranya mencakup, asal bibit, gerakan, fisik, kesehatan, riwayat indukan dan lain-lain. Berikut ulasannya. Cekidot!
1. Bibit Berasal Dari Budidaya Benih Ikan Lele
Kriteria pertama yakni bibit harus berasal dari hasil budidaya benih ikan lele. Pasalnya, bibit tersebut biasanya jauh lebih terjaga kualitasnya karena mengalami proses pemeliharaan intensif selama budidaya.
Selain itu, bibit dari budidaya benih ikan lele cenderung berasal dari indukan terbaik. Artinya, Anda tidak meragukan kualitas keturunannya. Pembudidayanya pun sudah mengetahui dengan baik bagaimana cara membesarkan benih agar tetap terjamin kualtiasnya hingga menjadi ikan lele siap jual.
2. Gerakannya Lincah
Pernah melihat bibit ikan lele yang gerakannya lamban dan hanya di satu tempat saja? Itulah bibit ikan lele yang jelek. Anda akan sangat mudah menangkap bibit ikan lele ini.
Sebaliknya, jika Anda sulit menangkap bibit ikan lele dengan tangan karena gerakannya gesit, berarti bibit tersebut sangat bagus. Perhatikan gerakan bibit ikan lele lainnya, caranya masukan bibit ikan lele dalam sebuah wadah.
Lalu, miringkan wadah berisi bibit ikan lele. Lihatlah pergerakannya. Jika sebagian besar bibit ikan lele bergerak melawan arus, maka bibit tersebut memang bagus. Namun, apabila bibit ikan lele terbawa arus, artinya bibit tersebut kurang baik.
Cara ini ampuh sekali untuk mengetes seberapa gesit bibit ikan lele yang akan dibeli. Semakin lincah gerakannya maka semakin baik bibitnya.
3. Fisik Harus Sempurna
Asal bibit dari budidaya benih ikan lele dan gerakan bibit yang lincah tidak selamanya menjamin kesempurnaan bibit ikan lele. Kalau bibit ikan lele yang Anda lihat terdapat lecet di tubuhnya, sebaiknya tidak dipilih.
Upayakan memilih bibit ikan lele yang badannya mulus dan sewarna. Warna bibit ikan lele yang baik yakni berwarna cokelat tua atau hitam kemerahan. Morfologi tubuhnya seimbang, dari kepala dan badan. Kulitnya pun cerah dan mengkilap.
Bibit ikan lele yang bagus tidak pucat dan tidak menggerombol di pojok kolam. Justru ia bergerak lincah ke sana kemari. Jika Anda menemukan salah satu bibit ikan lele yang tubuhnya tidak sempurna, sebaiknya pisahkan.
Kesempurnaan fisik bibit ikan lele akan menentukan bentuk fisiknya setelah menjadi ikan lele siap jual. Konsumen pun akan jeli memilih mana ikan lele yang bagus dan mana yang tidak. Hal tersebut harus Anda perhatikan karena turut menentukan untung rugi dalam budidaya.
4. Ukuran Bibit Harus Seragam
Layaknya ikan lainnya, dalam memilih bibit ikan lele, Anda harus memilih yang seragam. Artinya, seragam ukuran bibitnya. Mengapa demikian? Karena jika Anda memilih bibit ikan lele yang tidak seragam, risiko terjadi kanibal sangat tinggi.
Ads By Google
Ikan lele yang lebih besar biasanya suka memangsa ikan lele yang lebih kecil. Kalau itu sampai terjadi, jumlah ikan lele yang dibudidayakan akan semakin berkurang. Akibatnya, Anda pun mengalami kerugian.
Selain itu, ukuran bibit ikan lele juga akan mempengaruhi pertumbuhannya. Apabila awalnya bibit ikan lele tidak seragam, maka ketika besar pun ukurannya tidak akan sama. Bahkan Anda akan mengalami gagal panen karena ikan lele sudah habis duluan akibat sifat kanibalnya.
Misalnya begini, Anda akan membeli 500 bibit ikan lele. Ketika memilih di lokasi budidaya, ingin memilih bibit ikan lele berukuran tubuh 5 cm. Nah, berarti Anda harus memilih semua ukurannya 5 cm atau toleransinya ukuran 4 sampai 6 cm.
Tapi, dengan catatan, bibit ikan lele yang ukurannya 4-6 cm tidak lebih dari 10% populasi bibit. Sejumlah 90% bibit ikan lele harus berukuran 5 cm. Memang sulit karena tidak banyak bibit ikan lele yang berukuran sama persis.
Solusinya, Anda harus mengelompokan 500 bibit ikan lele tersebut berdasarkan ukuran. Contohnya, dari 500 bibit ikan lele, 400 bibit berukuran sama 5 cm. Sementara 100 bibit ukurannya 8 cm.
Sebaiknya, Anda pisahkan bibit ikan lele berdasarkan ukurannya. Lebih baik menambah jumlah kolam daripada Anda menderita kerugian yang berlipat ganda.
5. Bibit Dalam Kondisi Sehat
Sebelum membeli bibit ikan lele, tanyakan dulu kepada pembudidaya tentang riwayat kesehatan bibit. Tanyakan, apakah bibit ikan lele pernah sakit. Tujuannya, supaya jika bibit ikan lele ini mengalami sakit yang sama, Anda akan mudah menanganinya.
Bibit ikan lele yang sehat memiliki ciri-ciri, gerakannya gesit, tubuh proporsional, warna kulit mengkilap, tidak menggantung, bebas cacat atau luka dan sungut berwarna cerah. Namun, ketika bibit ikan lele pernah sakit, tanyakan bagaimana kronologisnya.
Kalau memang harus menggunakan antibiotik atau obat-obatan lain, upayakan dosisnya tidak terlalu tinggi. Dosis yang berlebihan dapat mengakibatkan bakteri dan penyakti bertambah kebal sehingga akan berkembang cepat di tubuh ikan lele.
6. Perhatikan Riwayat Induknya
Indukan selalu menjadi faktor yang berpengaruh dalam pemilihan bibit hewan jenis apapun. Kalau bibit ikan lele berasal dari indukan yang unggul, maka sudah pasti anakannya pun mewarisi sifat genetik induknya.
Pilihlah bibit ikan lele yang asalnya bukan dari perkawinan inbreeding atau tingkat kekerabatan yang tinggi. Semakin jauh tingkat kekerabatannya, maka akan semakin bagus kualitas bibitnya.
Kemudian, perhatikan jenis ikan lele indukannya. Misalnya, ikan lele jenis Sangkuriang sudah pasti lebih bagus dari ikan lele lokal karena dilihat dari riwayat pemijahannya. Dan hasil panennya pun pasti jauh lebih sempurna dibandingkan ikan lele lokal.
7. Punya Sertifikat CPIB
Kriteria terakhir yakni, harus punya kriteria CPIB. Apa itu CPIB ? CPIB adalah Cara Pembenihan Ikan yang Baik. Jika memang kualitas bibit yang Anda beli tersebut baik, pembudidaya pasti mengantongi sertifikat CPIB.
Dari sertifikat tersebut Anda akan tahu, darimana asal indukannya dan jenis apa yang digunakan. Namun, tidak semua pembudidaya punya sertifikat CPIB. Jadi, tidak bisa dijadikan patokan. Kriteria sebelumnya sebenarnya sudah cukup untuk bisa menjamin kualitas bibit yang Anda beli.
Itulah sekelumit kriteria yang dapat Anda jadikan pedoman dalam pemilihan bibit ikan lele berkualitas. Selain bibit harus baik, Anda juga harus mempersiapkan lahan budidaya dan pola pemeliharaan yang matang. Semoga bermanfaat.