inilah yang harus anda lakukan jika ingin berternak ikan lele
Ternak Budidaya Lele
Terdapat dua jenis usaha ternak budidaya lele, yakni segmen pembesaran dan segmen pembenihan. Segmen pembenihan adalah usaha ternak yang bertujuan untuk menghasilkan benih ikan lele dengan kualitas terbaik. Sedangkan segmen pembesaran adalah usaha yang dilakukan untuk menghasilkan lele yang siap di konsumsi.
Lalu langkah apa sajakah yang harus kita lakukan sebelum melakukan ternak budidaya ikan lele? Berikut ulasannya.
Persiapan Kolam Budidaya lele
Ada beberapa macam tipe kolam yang bisa anda gunakan untuk ternak budidaya ikan lele. Bila ditinjau dari segi usaha budidaya, setiap tipe kolam mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Untuk memutuskan dan memilih kolam bagaimana yang cocok, anda harus mempertimbangkan banyak hal. Diantaranya seperti kondisi lingkungan, sumber dana anda dan ketersediaan tenaga kerja.
Tipe-tipe kolam yang paling umum digunakan dalam ternak budidaya ikan lele adalah kolam tanah, terpal, semen, jaring apung dan keramba. Namun mengingat kolam yang paling umum dan sering digunakan adalah kolam tanah dan terpal, maka kita akan membahasnya lebih lanjut.
Tahapan-tahapan yang harus anda lakukan untuk menyiapkan kolam ikan adalah sebagai berikut.
Pengeringan dan Pengolahan Tanah
Sebelum benih lele ditebarkan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengeringkan kolam terlebih dahulu. Lama pengeringan kolam sekitar 3 sampai 7 hari. Hal ini tergantung cuaca dan terik sinar matahari yang menyinari. Sebagai patokannya, jika permukaan tanah kolam retak maka kolam sudah dinyatakan cukup kering.
Pengeringan kolam dilakukan dengan tujuan agar segala mikroorganisme jahat yang menempel pada kolam menjadi hilang. Mikroorganisme inilah yang nantinya akan menimbulkan penyakit pada ikan lele. Dengan pengeringan dan penjemuran, maka kemungkinan besar semua mikroorganisme patogen akan lenyap
Setelah dijemur, langkah selanjutnya adalah mencangkul permukaan tanah kolam. Pembajakan tanah ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas kegemburan tanah dan membuang semua gas beracun yang tertimbun di dalam tanah.
Bersamaan dengan proses pencangkulan/pembajakan, angkat semua lapisan lumpur hitam yang ada pada dasar kolam. Lumpur ini memiliki bau yang sangat busuk karena ia menyimpan gas-gas beracun seperti hidrogen sulfida dan amonia. Gas ini terbentuk dari tumpukan sisa-sisa pakan yang tidak dimakan oleh ikan.
Pemupukan dan Pengapuran
- Pengapuran berfunsi sebagai penyeimbang keasaman kolam dan membantu membersihkan mikroorganisme pantogen yang masih tersisa. Jenis kapur yang biasa digunakan adalah kapur tohor dan dolomit.
- Pengapuran dilakukan dengan cara menebarnya secara merata ke dasar permukaan kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah agar kapur meresap ke tanah bagian yang dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran 250 hingga 750 gram per meter persegi. Tergantung dari keasaman tanah.
- pemupukan Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik dengan tambahan urea dan TSP. Pemupukan ini bertujuan untuk membrikan nutrisi kepada biota air seperti fitoplankton dan cacirng. Biota ini berfungsi sebagai makanan alami untuk lele.
Pengaturan Volume Air Kolam
Ketinggian air yang ideal untuk kolam tanah adalah 100 hingga 12o Centimeter. Namun pengisian kolam dilakukan dengan beberapa tahap. Setelah kolam diberi pupuk, langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan air hingga kedalaman 30-40 cm.
Biarkan kulam tersinari matahari selama satu minggu, pada tahap ini matahari akan menyentuh dasar tanah. Sehingga lumut dan fito plankton akan tumbuh menjadi pakan alami lele.
Ternak Budidaya Lele Menggunakan Kolam Terpal
Selain penggunaan kolam tanah, anda juga bisa menggunakan kolam terpal sebagai penggantinya. Kolam terpal ini memiliki keunggulan praktis dan tidak membutuhkan biaya yang banyak.
- Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah mencuci bagian dalam terpal dengan sabun. Tujuannya agar bau lem dan bahan kimia yang terdapat pada terpal hilang. Bau-bau seperti ini akan merusak kehidupan dan pertumbuhan lele.
- Setelah dicuci, bagian dalam terpal dikeringkan selama satu hari dan kemudian bagian dalam kolam terpal dibilas bersih. Selanjutnya isi kolam terpal tersebut dengan air hingga kurang lebih 20cm dari dasar kolam. Setelah diisi air, diamkan selama satu minggu untuk membentuk lumut dan fito plankton.
- Ketika lele sudah beranjak dewasa, maka kemudian tambahkan air lagi hingga 80cm dari atas permukaan tanah. Air yang sudah didiamkan selama seminggu tadi, diberikan dedaunan seperti daun singkok. Tujuannya agar air berwarna hijau dan mencegah bau akibat penguapan air.
Pemilihan Benih Ikan Lele
Tingkat kesuksesan dalam melakukan ternak budidaya lele ditentukan oleh kualitas benih yang ditebar. Ada beberapa jenis ikan lele yang biasa di ternak budidayakan di indonesia. Diantaranya adalah lele lokal, lele dumbo dan lele sangkuriang.
Kami merekomendasikan untuk menggunakan jenis benih ikan lele sangkuriang yang telah di uji coba dan dikembangkang oleh BBPBAT Sukabumi. Mengapa demikian? Semua ini dikarenakan ikan lele sangkuriang merupakan hasil dari perubahan perbaikan lele dumbo.
BBPBAT mulai mengembangkan lele sangkuriang karena kualitas lele dumbo semakin hari semkain menurun. Anda bisa membeli berbagai macam benih ikan lele dipasar atau anda juga bisa membuat pembenihan sendiri di rumah.
Syarat Benih Unggul
Benih-benih yang ditebar harus memiliki kesehatan yang baik. Ciri dari benih yang sehat adalah gerakannya yang sangat lincah dan tidak ditemukan cacat atau luka pada permukaan tubuhnya. Selain itu, benih yang unggul adalah benih yang terbebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya pun normal.
Untuk menguji kekuatan dan kelincahan benih, anda bisa mengetesnya dengan cara menempatkan benih ikan pada arus air. Jika benih ikan tersebut bisa menantan dan bertahan dalam arus air, maka gia merupakan benih ikan yang normal.
Ukuran benih lele biasanya memiliki mpanjang sekitar 5 sampai 7 Centimeter. Usahakan untuk meratakan semua ukuran ikan agar kita dapat mengetahui perkembangan semua ikan secara serempak.
Dari ukuran benih sebesar itu, pada jangka waktu pemeliharaan 2,5 hingga 3,5 bulan akan didapati hasil lele konsumsi berukuran 9 hingga 12 ekor perkilogramnya.
Cara Menebar Benih Lele
Sebelum benih lele ditebar, alangkah baiknya untuk menyesuaikan iklim terlebih dahulu. Caranya, anda cukup memasukan benih bersamaan dengan wadahnya kedalam kolam. Biarkan selama 10 hingga 15 menit. Tujuannya adalah agar benih dapat menyesuaikan suhu yang ada di kolam sebagai tempat barunya. Metode ini sangat ampuh menghilangkan stress pada benih.
Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan lebar kepadatan sekitar 200 hingga 400 ekor/meter persegi. Semakin baik kualitas air yang ada di dalam kolam, maka semakin tinggi pula jumlah benih yang bisa ditampung.
Sebaiknya, tinggi air jangan melebihi 40cm ketika benih ditebar. Hal ini ditujukan agar sang benih tidak mampu menjangkau permukaan air ketika mengambil pakan atau bernapas. Pengisian air kolam selanjutnya ditentukan oleh ukuran tubuh ikan hingga ketinggian airnya ideal.